Bali sebagai provinsi yang cukup diminati para pelancong, semakin mudah menemukan transportasi umum. Trans Metro Dewata (TMD) adalah salah satu transportasi umum yang telah menjadi kebanggaan Pulau Dewata tersebut.
Baru-baru ini, Dinas Perhubungan Bali memulai proyek uji coba bus listrik yang akan digunakan sebagai armada TMD. Bus ini akan melintasi rute Sentral Parkir Kuta menuju Nusa Dua.
Inovasi Transportasi Umum di Bali
Uji coba bus tanpa emisi gas buangan ini tarifnya nol rupiah alias masih gratis. Rencananya, uji coba akan dilakukan selama satu bulan. Kepala Dinas Perhubungan Bali, IGW Samsi Gunarta, menyatakan, “Kalau uji coba biasanya gratis, kita carikan jalan, rencana satu bulan ini gratis karena semua harus diuji coba.”
Uji coba bus listrik TMD ini dibantu oleh PT Kalista untuk mengetahui kondisi riil saat menjalankan transportasi umum berbasis baterai di Bali. Hal yang menarik, saat ini hanya ada satu unit bus yang sedang diuji coba. Dalam uji coba tersebut, juga akan dilakukan pelatihan untuk operator dalam penggunaan bus listrik, serta mencari solusi jika bus mengalami masalah.
Menggali Kemudahan dan Manfaat Bus Listrik
Pemprov Bali merancang agar bus listrik ini dapat menampung kapasitas 25-30 orang, khusus untuk rute K6B, yaitu Sentral Parkir Kuta – Nusa Dua, melewati Bandara I Gusti Ngurah Rai. Bus listrik ini akan beroperasi mirip dengan Trans Metro Dewata biasa. Rute yang dipilih juga menyesuaikan dengan ketersediaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk pengisian daya kendaraan.
Selama masa uji coba, Dishub Bali juga memperhatikan ketersediaan bus TMD untuk rute sehari-hari. Dengan mengajak masyarakat untuk mencoba bus listrik pada masa percobaan ini, diharapkan bisa mendapatkan feedback yang bermanfaat. “Kalau bisa ikuti kesempatan ini, kan nanti kesempatan juga biar tahu naik bus listrik. Ke depan, di 2028 kita sudah punya target Trans Metro Dewata akan diganti dengan bus listrik karena kan umur TMD akan sampai 2028,” ungkap Samsi.
Dengan adanya bus listrik ini, Bali menunjukkan komitmen untuk berkontribusi dalam perlindungan lingkungan melalui pengurangan emisi. Kehadiran bus listrik juga memberikan alternatif perjalanan yang lebih ramah lingkungan bagi masyarakat dan wisatawan. Selain itu, Pemprov Bali juga mengenalkan sistem taksi listrik yang direncanakan akan meningkat secara bertahap mulai 2026 dengan dukungan dari Bali Development Fund dalam pembiayaan.
“Ini salah satu opsi yang sudah disiapkan termasuk dengan sistem pembiayaan. Sehingga koperasi-koperasi yang ada itu bisa melakukan kesepakatan bisnis dengan Bali Development Fund,” tambah Kepala Dishub Bali.
Dengan inovasi ini, Bali tidak hanya mempersiapkan transportasi yang lebih bersih, tetapi juga memberikan kesempatan ekonomi bagi masyarakat lokal. Implementasi bus dan taksi listrik ini berpotensi menciptakan lapangan kerja baru, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pemprov menjangka bahwa keberhasilan uji coba ini akan menjadi awal yang baik untuk transisi menuju penggunaan energi terbarukan di sektor transportasi. Hal ini akan memperkuat Bali sebagai salah satu destinasi wisata ramah lingkungan yang menarik bagi wisatawan global.
Memastikan kualitas pelayanan bagi penumpang adalah hal yang tidak kalah penting. Oleh karena itu, selama periode uji coba, Dishub Bali akan menampung dan menganalisis masukan dari pengguna tentang kenyamanan, efisiensi waktu, dan pengalaman secara keseluruhan saat menggunakan bus listrik ini. Dengan demikian, setiap kekurangan yang ditemukan bisa diperbaiki sebelum peluncuran resmi.
Berbagai upaya ini menunjukkan bahwa Bali tidak hanya berfokus pada peningkatan jumlah pengunjung, tetapi juga berkomitmen pada keberlanjutan lingkungan dan inovasi. Diharapkan langkah-langkah ini dapat menarik lebih banyak wisatawan yang peduli akan isu lingkungan, serta mendorong masyarakat untuk lebih memilih transportasi umum yang eco-friendly.