Terminal Lasem merupakan salah satu simpul transportasi penting di jalur pantai utara (Pantura) Jawa Tengah. Terletak di Kabupaten Rembang, terminal ini menjadi titik pertemuan utama bagi penumpang yang bepergian dari dan ke wilayah Lasem serta daerah-daerah sekitarnya.
Fungsinya tak hanya sebagai tempat naik turun penumpang, tetapi juga sebagai pusat aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat. Terminal ini melayani berbagai jenis angkutan, mulai dari angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP) hingga antarkota antarprovinsi (AKAP).
Pentingnya Terminal Lasem dalam Mobilitas Masyarakat
Sebagai salah satu terminal di jalur nasional, keberadaan Terminal Lasem sangat penting dalam mendukung mobilitas masyarakat dan distribusi barang. Letaknya yang strategis di jalur utama membuat terminal ini tidak pernah sepi, terutama pada musim liburan dan arus mudik. Setiap hari, ribuan penumpang memanfaatkan fasilitas ini untuk bepergian ke berbagai tujuan, baik dalam provinsi maupun luar provinsi.
Namun, terdapat masalah yang perlu diatasi. Hingga saat ini, Terminal Lasem operasionalnya hanya diperuntukkan bagi bus-bus kecil antar kota saja. Hal ini karena Terminal Lasem masih berstatus tipe C. Pembatasan ini menyebabkan bus-bus besar harus parkir di bahu jalan. Sehingga para penumpang bus antarprovinsi mau tidak mau mencegat bus dari bahu jalan pantura. Sebuah kenyataan yang tidak ideal dan bisa menyebabkan berbagai masalah, mulai dari kemacetan hingga keselamatan penumpang.
Status Terminal dan Rencana Pembangunan Masa Depan
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Rembang, status Terminal Lasem saat ini sudah mendapatkan izin menjadi terminal tipe B. Namun, peralihan status ini belum bisa direalisasikan sepenuhnya karena lahan terminal dan pasar Lasem masih tergabung dalam satu sertifikat, sehingga perlu dilakukan pemecahan aset.
Drupodo, Kepala Dishub, menjelaskan bahwa pihaknya sudah berulang kali melakukan rapat dan secara resmi telah mengajukan pemecahan aset sebelum dilimpahkan ke provinsi. Setelah pemecahan selesai, terminal ini akan dikelola oleh provinsi dan direncanakan untuk membangun gedung dua lantai. Nantinya, lantai dua akan digunakan untuk pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), yang tentunya bisa memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat.
Sebagai informasi, Terminal Lasem juga berperan penting dalam mendukung sektor pariwisata lokal. Lasem dikenal sebagai kota tua dengan jejak sejarah Tionghoa dan arsitektur kolonial yang khas. Terminal ini menjadi pintu masuk bagi wisatawan yang ingin mengeksplorasi pesona budaya dan sejarah Lasem. Dengan peningkatan infrastruktur dan kemudahan akses, diharapkan kunjungan wisatawan ke Lasem akan semakin meningkat.
Dengan posisinya yang strategis, peran Terminal Lasem sebagai pusat transportasi darat dipastikan akan terus berkembang seiring dengan peningkatan konektivitas antarwilayah dan pertumbuhan mobilitas masyarakat. Upaya-upaya untuk meningkatkan status dan fasilitas terminal ini menjadi satu aset yang sangat penting untuk masa depan.
Lima Terminal Modern di Jakarta dan Telah Terintegrasi Moda Transportasi Lain