Terminal Anak Air adalah terminal kelas A yang resmi beroperasi sejak Oktober 2021. Berlokasi di Batipuh Pajang, Kota Padang, Sumatera, terminal ini telah menjadi pusat utama transportasi di Padang.
Terminal ini hadir sebagai pengganti Terminal Lintas Andalas yang kini telah bertransformasi menjadi Plaza Andalas dan Terminal Bengkuang yang beralih fungsi menjadi Balai Kota Padang. Keberadaan terminal ini tidak jauh dari Pasar Lubuk Buaya dan halte kereta api Lubuk Buaya, memberikan kemudahan akses bagi masyarakat.
Keunggulan dan Aksesibilitas Terminal Anak Air
Dalam hal aksesibilitas, Terminal Anak Air memiliki posisi strategis, hanya sekitar sembilan kilometer dari Bandara Internasional Minangkabau dan 3,5 kilometer dari gerbang Tol Padang-Pekanbaru. Keberadaan bus Trans Padang yang melayani rute koridor Anak Air–Teluk Bayur melalui Jalan Bypass juga semakin memudahkan masyarakat untuk mencapai terminal dengan cepat.
Terminal ini tidak hanya berfungsi sebagai titik naik dan turun penumpang, tetapi juga memenuhi kebutuhan akan pusat transportasi darat modern yang dapat menampung arus perjalanan antarkota dalam provinsi (AKDP) dan hingga antarprovinsi (AKAP). Meskipun pada awalnya kehadirannya sempat menimbulkan pro dan kontra, saat ini Terminal Anak Air sudah semakin diakui perannya.
Dari Pro kontra hingga Sympon Mobilitas
Awalnya, beberapa penumpang mengeluhkan jaraknya yang jauh dari pusat kota dan akses transportasi umum yang belum optimal. Namun, seiring berjalannya waktu, terminal ini mulai menunjukkan perannya sebagai gerbang penting mobilitas di daerah tersebut.
Banyak perusahaan otobus besar mulai menempatkan armada mereka di Terminal Anak Air, dan pemerintah terus berupaya meningkatkan fasilitas yang ada. Kehadiran terminal ini juga membawa dampak positif bagi perekonomian lokal. Wilayah sekitar yang dulunya sepi kini dipenuhi dengan aktivitas ekonomi, mulai dari pedagang kecil hingga warung makan serta jasa angkutan pengumpan.
Pemerintah Kota Padang bersama kementerian terkait berencana untuk melanjutkan pengembangan Terminal Anak Air sebagai simpul transportasi modern. Rencana integrasi dengan moda transportasi lainnya, termasuk bus rapid transit (BRT) Trans Padang, diharapkan dapat memperkuat efisiensi mobilitas masyarakat di masa mendatang.
Walaupun masih terdapat tantangan dalam hal integrasi antara berbagai moda transportasi, Terminal Anak Air kini telah menjadi simbol perubahan wajah transportasi darat di Sumatera Barat. Proses transformasi dari Lintas Andalas ke Anak Air menggarisbawahi bagaimana kebutuhan mobilitas terus mendorong lahirnya pusat-pusat transportasi baru.
Untuk mendalami sejarahnya, peletakan batu pertama proyek pembangunan Terminal Anak Air dilakukan pada 9 Februari 2018 oleh Menteri Perhubungan saat itu. Proyek ini dilaksanakan setelah lahan dibebaskan oleh Pemerintah Kota Padang dan fisik pembangunan dikerjakan oleh pemerintah pusat.