Taksi terbang yang dikenal sebagai EHang 216-s telah berhasil melaksanakan uji coba setelah mendapatkan izin terbang dari Kementerian Perhubungan. Uji coba ini diadakan di Phantom Ground Park, Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Tangerang, Banten, dengan penumpang berada di dalam kabin.
Rudy Salim, yang menjabat sebagai Executive Chairman di bidang penerbangan, menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk terus melakukan uji terbang agar taksi terbang ini dapat menjadi salah satu moda pariwisata di Indonesia. Ia juga menambahkan, EHang 216-s diharapkan dapat menjadi sarana transportasi di masa yang akan datang.
Pentingnya Inovasi Transportasi di Indonesia
Keberadaan taksi terbang ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak ingin tertinggal dalam hal inovasi transportasi. Mengingat negara-negara lain sudah mulai menerapkan teknologi serupa, taksi terbang ini menjadi menjadi simbol kemajuan dan modernitas. Uji coba yang dilakukan dengan membawa penumpang menjadi momen penting dalam sejarah transportasi udara Indonesia, yang kini semakin mendekati realisasi operasional komersial.
Berdasarkan eksperimen sebelumnya, taksi ini telah dipamerkan di berbagai acara dan melakukan uji terbang baik dengan penumpang boneka maupun tanpa penumpang. Namun, kesuksesan uji coba kali ini dengan penumpang asli menjadi langkah signifikan dalam memvalidasi teknologi yang digunakan.
Potensi dan Strategi Pengembangan Taksi Terbang
Dari segi teknis, EHang 216-s diinvestigasi untuk dapat menjadi alternatif transportasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), sebuah kota masa depan yang dirancang dengan standar internasional. Rudy Salim bahkan menyebutkan bahwa taksi terbang ini bisa menjadi tambahan yang menarik untuk meningkatkan sektor pariwisata nasional dan menjadikan perjalanan lebih efektif.
Selain itu, dengan menggunakan teknologi AAV (Autonomous Aerial Vehicle), taksi terbang ini tidak memerlukan pilot manusia, melainkan mengandalkan kecerdasan buatan untuk navigasi. Inovasi ini menciptakan rasa aman serta efisiensi tinggi dalam penerbangan. Menurut spesifikasi, taksi terbang ini memiliki dimensi tinggi 1,77 meter dan lebar 5,61 meter, mampu mengangkut muatan hingga 220 kg, dengan jarak terbang maksimal 35 km dan waktu terbang mencapai 21 menit.
Dalam uji coba dengan penumpang, figur publik seperti Raffi Ahmad turut serta sebagai penumpang pertama, yang memberikan perhatian lebih pada uji coba ini. Momen ini menarik perhatian karena melibatkan tokoh terkenal dan membuat masyarakat semakin antusias terhadap kehadiran taksi terbang. Hadir pula perwakilan dari pemerintah, menunjukkan keterlibatan langsung dari pihak berwenang dalam perkembangan proyek ini.