Taksi terbang EHang 216-s yang baru-baru ini melakukan uji coba terbang, telah menarik perhatian banyak produsen kendaraan. Beberapa di antara mereka menunjukkan keseriusan untuk mengembangkan taksi terbang yang dapat digunakan untuk mobilitas harian di masa depan.
Dalam evolusi ini, salah satu produsen yang mulai mengambil langkah serius adalah Toyota Motor Corporation. Mereka berinvestasi sebesar US$250 juta, sekitar Rp4 triliun, dalam pengembangan taksi udara melalui startup Joby Aviation, sebagai bagian dari total komitmen investasi sebesar US$500 juta atau sekitar Rp8 triliun.
Taksi Terbang: Masa Depan Mobilitas Perkotaan
Pembiayaan ini difokuskan pada pembangunan pabrik dan produksi komersial pesawat listrik yang dikenal sebagai electric vertical take-off and landing (eVTOL), yang dirancang untuk menjadi solusi mobilitas di lingkungan perkotaan. eVTOL memiliki kemampuan lepas landas secara vertikal, mirip dengan helikopter, namun dengan keunggulan ramah lingkungan karena menggunakan tenaga listrik.
Toyota sendiri memiliki sejarah yang panjang dalam menjelajahi konsep transportasi udara, yang sudah dimulai sejak tahun 1925 oleh pendirinya, Sakichi Toyoda. Ia membayangkan penggunaan baterai untuk pesawat yang bisa melintasi Samudra Pasifik. Kini, dengan kemajuan teknologi baterai dan inovasi baru di industri transportasi, visi tersebut semakin mendekati kenyataan.
Potensi dan Tantangan eVTOL di Masyarakat
Joby Aviation mengklaim teknologinya memungkinkan armada mereka melaju hingga 200 mil per jam dengan jarak tempuh hingga 150 mil dalam sekali pengisian daya. Meskipun layanan ini belum tersedia untuk publik, ada keyakinan bahwa teknologi ini akan sangat membantu dalam mengurangi waktu perjalanan, terutama di kota-kota besar seperti New York.
Toyota tidak sendirian dalam usaha ini, karena Honda juga sedang mengembangkan model eVTOL dengan tenaga hybrid turbin gas, yang menawarkan jangkauan hingga 250 mil. Ini menunjukkan bahwa industri otomotif semakin tertarik pada inovasi transportasi udara, meskipun kendaraan terbang pribadi belum bisa dinikmati dalam waktu dekat.
Kehadiran pemain-pemain besar seperti Toyota dan Honda memberikan harapan dan optimisme tinggi bagi masa depan teknologi transportasi udara. Kita dapat melihat bagaimana inovasi ini bisa mengubah cara kita berpindah dari satu tempat ke tempat lain di era yang semakin ramai dan berpolusi ini.