Menggunakan kereta api dari Jakarta menuju Purwokerto hingga Yogyakarta pasti memberikan pengalaman menyenangkan dengan pemandangan yang menawan, terutama saat melintasi kawasan Banyumas, Jawa Tengah. Salah satu pemandangan yang dapat dinikmati adalah Sungai Serayu yang terkenal di wilayah ini. Di sekitar sungai tersebut terdapat Stasiun Kebasen, yang merupakan salah satu stasiun berkelas kecil dengan sejarah panjang.
Sejarah Stasiun Kebasen sangat menarik. Setelah mengalami renovasi pasca pembangunan jalur ganda, stasiun ini kini menjadi salah satu ikon transportasi di Banyumas. Bangunan lama Stasiun Kebasen, yang kini berfungsi sebagai ruang petugas, telah berusia lebih dari 100 tahun dan merupakan bagian penting dari sejarah perkeretaapian di daerah tersebut.
Sejarah dan Lokasi Stasiun Kebasen
Stasiun ini terletak di Desa Gambarsari, Kecamatan Kebasen, pada ketinggian sekitar 16 meter di atas permukaan laut. Stasiun Kebasen termasuk dalam wilayah kerja KAI Daop 5 Purwokerto dan berada di antara Stasiun Notog dan Randegan. Sebelumnya, sebelum adanya jalur ganda, stasiun ini hanya berfungsi untuk pergantian jalur kereta api. Dengan adanya inovasi dalam infrastruktur, Stasiun Kebasen kini dapat melayani penumpang dengan lebih baik.
Pembukaan Stasiun Kebasen dilakukan pada 1 Juli 1916, bersamaan dengan peresmian Jalur KA Kroya-Patuguran yang melayani angkutan penumpang dan barang. Perubahan besar terjadi pada tahun 2018 ketika gedung baru dibangun. Bangunan baru ini berpusat lebih ke selatan dibandingkan bangunan lama, yang sekarang berfungsi sebagai Kantor Resor JJ 5.6 Kebasen. Kehadiran gedung baru merupakan upaya untuk meningkatkan kenyamanan para penumpang yang menggunakan layanan kereta api.
Pengoperasian Kembali Stasiun Kebasen
Setelah lebih dari satu abad tidak berfungsi sebagai stasiun yang melayani penumpang, kini Stasiun Kebasen dioperasikan kembali. Ini memberikan kemudahan bagi masyarakat setempat yang sebelumnya harus pergi jauh ke Purwokerto atau Kroya untuk menikmati layanan kereta api. Meskipun saat ini hanya terdapat dua kereta yang berhenti, antusiasme masyarakat sangat besar. Kereta Api Bengawan dan Kereta Api Serayu kini melayani jalur tersebut dengan jadwal yang teratur.
Fasilitas layanan di Stasiun Kebasen juga telah ditingkatkan, termasuk ruang tunggu yang nyaman, charging station, ruang menyusui, toilet, musala, dan informasi mengenai tempat duduk serta jadwal kereta. Hal ini tentunya meningkatkan pengalaman bagi penumpang dan membuat mereka merasa lebih diperhatikan. Dengan adanya stasiun ini, pelaku usaha mikro dan UMKM di sekitar juga merasakan dampak positif, karena semakin banyaknya penumpang yang singgah membuat daerah ini menjadi lebih hidup.