Stasiun Rangkasbitung merupakan salah satu stasiun yang melayani perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line dan Kereta Komuter Merak. Stasiun ini dikenal memiliki kapasitas besar dan ramai dengan penumpang yang datang dan pergi setiap harinya. Sebagai informasi penting, Stasiun Rangkasbitung juga menerapkan sistem boarding pass untuk Kereta Komuter Merak, mirip dengan yang digunakan pada perjalanan kereta api jarak jauh.
Bagi masyarakat yang baru pertama kali berkunjung ke stasiun ini, perlu diingat untuk memperhatikan kebijakan yang ada, terutama jika ingin melanjutkan perjalanan ke Stasiun Merak. Meski sudah memegang tiket Kereta Komuter Merak, calon penumpang diharuskan menunjukkan kartu identitas, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau Surat Izin Mengemudi (SIM), yang harus sesuai dengan informasi yang tertera di tiket.
Proses Boarding Pass di Stasiun Rangkasbitung
Kebijakan boarding pass ini mungkin terasa asing bagi banyak orang. Penumpang yang telah membeli tiket melalui aplikasi Access by KAI tetap harus memastikan bahwa nama dan nomor identitasnya cocok dengan dokumen identitas yang dibawa. Setelah itu, penumpang harus menunjukkan kedua dokumen tersebut kepada petugas di pintu masuk untuk pengecekan. Hanya setelah semua informasi terkonfirmasi, penumpang diizinkan untuk memasuki kereta.
Dibandingkan dengan beberapa stasiun lain yang dilalui Kereta Komuter Merak, ada stasiun yang sudah dilengkapi dengan mesin untuk memindai tiket secara mandiri. Di stasiun-stasiun ini, penumpang hanya perlu membuka barcode tiket di aplikasi Access by KAI, lalu mendekatkannya ke mesin dengan lampu infra merah. Setelah lampu hijau menyala, penumpang bisa masuk tanpa harus menunjukkan kartu identitas kepada petugas. Ini tentu saja mempermudah proses boarding bagi banyak penumpang.
Pengembangan Stasiun Rangkasbitung
Saat ini, Stasiun Rangkasbitung menjadi satu-satunya stasiun di wilayah Daerah Operasi (Daop) 1 Jakarta yang menerapkan pemeriksaan tiket dengan syarat menunjukkan kartu identitas penumpang sebelum naik kereta lokal. Pembangunan dan pengembangan stasiun ini tentu sangat penting untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan bagi para penumpang saat melakukan perjalanan dengan KRL maupun Kereta Komuter Merak. Target penyelesaian proyek ini diharapkan dapat dicapai pada tahun 2025.
Diharapkan, setelah proyek pembangunan Stasiun Rangkasbitung selesai, penggunanya dapat melakukan perjalanan dengan lebih aman dan nyaman. Dengan berbagai fasilitas dan sistem yang lebih baik, diharapkan pengalaman penumpang akan semakin memuaskan, mendukung mobilitas warga dan memperbaiki aksesibilitas transportasi umum di wilayah tersebut.