Ketika bus antarkota antarprovinsi (AKAP) kehilangan elemen hiburan seperti musik dan siaran televisi akibat masalah royalti, banyak yang bertanya-tanya: apakah ini akan mengurangi jumlah penumpang atau malah sebaliknya? Menarik untuk dilihat, reaksi dari para pengguna setia bus AKAP sangat beragam.
Beberapa penumpang merasa bahwa tidak adanya musik di dalam bus bukanlah masalah besar. Namun, ada juga yang merindukan adanya hiburan tersebut selama perjalanan jauh.
Pro dan Kontra di Kalangan Penumpang
Situasi ini menciptakan pandangan yang beragam. Sebagian penumpang seperti Tama, seorang pengguna setia dari Bali, mengaku tidak terlalu keberatan dengan hilangnya musik di dalam bus. Menurutnya, banyak alternatif lain untuk mendengarkan musik, seperti melalui aplikasi streaming di ponsel pintar. “Kalau saya sih tidak masalah. Masih ada Spotify atau YouTube yang bisa dinikmati,” ungkapnya.
Namun, dia juga menyoroti bahwa tidak semua orang memiliki ponsel pintar untuk mengakses musik. Ada golongan yang lebih tua yang biasanya mengandalkan hiburan dari musik yang disediakan di dalam bus. “Kasiannya ke orang-orang tua yang tidak menggunakan ponsel pintar. Mereka jadi kehilangan hiburan yang biasanya ada,” lanjutnya.
Pentingnya Hiburan Dalam Perjalanan
Kharis, penumpang lainnya, juga merasakan kehilangan yang sama. Bagi dia, musik adalah elemen krusial dalam menciptakan suasana perjalanan yang menyenangkan. “Tanpa musik, perjalanan terasa lebih sepi dan monoton,” ungkap Kharis. Dia melanjutkan, bahwa tidak adanya elemen hiburan ini membuat pengalaman perjalanan menjadi kurang berwarna dan lebih hening.
Pentingnya musik dalam perjalanan juga bersinggungan dengan kenyamanan penumpang, terutama bagi mereka yang mudah mabuk selama perjalanan. “Saya orangnya gampang mabuk, jadi musik membantu mengalihkan perhatian saya selama di jalan,” kata Kharis, menyoroti bahwa perubahan ini sangat berpengaruh pada pengalamannya saat bepergian. Melihat perubahan budaya populer, Kharis merasa bahwa ada pergeseran dari hiburan publik menuju pengalaman individu, di mana setiap orang lebih cenderung menggunakan ponsel mereka untuk mendapatkan hiburan.