“Belum sah ke Palembang kalau belum menyeberangi Sungai Musi.” Pepatah itu seakan hidup kembali dengan hadirnya Musi Cruise, kapal wisata yang mengajak pengunjung menikmati denyut kehidupan dan keindahan ikon utama Kota Pempek ini.
Sungai Musi, yang membentang sepanjang lebih dari 750 kilometer, sejak dahulu dikenal sebagai “Batanghari Sembilan” karena menjadi jalur utama sembilan anak sungai besar di Sumatera Selatan. Pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, Musi berperan penting sebagai jalur perdagangan rempah, emas, dan hasil bumi yang menghubungkan Sumatera dengan dunia internasional.
Menelusuri Sejarah Kawasan Sungai Musi
Dari sinilah Palembang dijuluki “Venice of the East”. Hingga kini, Sungai Musi tetap menjadi pusat kehidupan masyarakat. Rumah-rumah panggung di tepi sungai, perahu-perahu ketek yang berseliweran, hingga pasar terapung tradisional masih memperlihatkan eratnya hubungan warga dengan sungai ini.
Musi Cruise menawarkan sensasi berbeda bagi para pengunjung yang ingin menjelajahi keindahan Sungai Musi. Perjalanan di atas kapal membawa kita melintasi berbagai landmark ikonik, memberi kesempatan untuk melihat sejarah dan modernitas yang berpadu. Ini bukan hanya tentang berlayar, tetapi juga tentang meresapi cerita yang terhampar di sepanjang tepian sungai.
Pengalaman Istimewa di Musi Cruise
Untuk memperkuat pariwisata Palembang, pemerintah kota bersama pihak swasta menghadirkan Musi Cruise, sebuah kapal wisata berdesain modern namun tetap memberi nuansa lokal. Dengan interior nyaman, kursi empuk, dan pendingin ruangan, wisatawan bisa menikmati perjalanan sungai tanpa harus khawatir kepanasan.
Tersedia juga dek terbuka yang memungkinkan penumpang merasakan hembusan angin sambil mengabadikan momen di atas perairan Musi. Rute pelayaran Musi Cruise biasanya melewati landmark ikonik Palembang seperti Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak, serta Pulau Kemaro, pulau kecil sarat legenda cinta antara putri Palembang dan pangeran Tiongkok.
Musi Cruise tidak hanya menawarkan perjalanan singkat. Kapal ini kerap dipilih untuk acara-acara spesial seperti pesta ulang tahun, jamuan makan malam, hingga gathering perusahaan. Saat malam tiba, panorama berubah semakin magis: lampu-lampu Jembatan Ampera memantul di permukaan air, sementara deru musik tradisional Palembang kadang mengiringi perjalanan.
Bagi wisatawan, pengalaman ini bukan hanya rekreasi, tetapi juga perjalanan budaya. Dari atas kapal, mereka bisa melihat keseharian masyarakat sungai—anak-anak yang bermain di tepian, nelayan menebar jaring, hingga aktivitas bongkar muat perahu kayu di dermaga tradisional.
Kehadiran Musi Cruise menjadi salah satu strategi Palembang untuk memperkuat citra sebagai kota wisata air. Selain menjadi daya tarik bagi turis domestik, kapal ini juga ditawarkan sebagai paket wisata kepada tamu mancanegara yang ingin mengenal lebih dekat sejarah dan budaya Palembang.
Dengan harga tiket yang relatif terjangkau, Musi Cruise kini menjadi pilihan wisata keluarga, pelajar, hingga rombongan tur. Kehadirannya mempertegas identitas Sungai Musi bukan sekadar jalur air, melainkan panggung budaya dan sejarah yang hidup.
Naik Musi Cruise ibarat membuka lembaran kisah lama Sungai Musi, dari kejayaan Sriwijaya, masa kesultanan, hingga modernitas Palembang hari ini. Perjalanan di atas kapal ini tidak hanya menghadirkan panorama, tetapi juga menghadirkan rasa—sebuah pengalaman menyelami denyut sejarah, budaya, dan kehidupan masyarakat sungai.