Selama periode libur sekolah 2025 (20 Juni–13 Juli 2025), penggunaan transportasi publik, khususnya LRT Jabodebek, menunjukkan tren positif. Peningkatan rata-rata jumlah pengguna pada jam-jam off-peak tercatat sebesar 14% jika dibandingkan dengan periode satu bulan sebelumnya (20 Mei–13 Juni 2025).
Data menunjukkan bahwa rata-rata pengguna pada jam off-peak selama libur sekolah mencapai 41.112 pengguna per hari, naik dari sebelumnya yang hanya 35.932 pengguna per hari. Hal ini mencerminkan pergeseran pola mobilitas masyarakat. LRT Jabodebek semakin dipilih sebagai solusi transportasi bukan hanya pada jam sibuk, tetapi juga untuk aktivitas rekreasi dan sosial bersama keluarga.
Peningkatan Mobilitas LRT Jabodebek
Selama masa libur sekolah, total pengguna LRT Jabodebek mencapai 2.002.504, dengan rata-rata harian sebesar 83.438 pengguna. Dari jumlah tersebut, 986.693 pengguna atau 49% di antaranya melakukan perjalanan pada jam-jam off-peak, yang tersusun dari hari Sabtu, Minggu, hari libur nasional, serta hari kerja puku 00.00–05.59, 09.00–15.59, dan 20.00 hingga akhir operasional. Fenomena ini menunjukkan bahwa LRT Jabodebek semakin difavoritkan sebagai pilihan transportasi yang praktis.
Executive Vice President LRT Jabodebek, Mochamad Purnomosidi, mengungkapkan bahwa tren ini menandakan peran LRT yang semakin vital dalam aktivitas masyarakat sehari-hari. “Libur sekolah menjadi kesempatan bagi banyak keluarga untuk menjelajah. Dengan jadwal operasional yang stabil dan konektivitas antarmoda yang baik, LRT Jabodebek berfungsi sebagai solusi mobilitas yang efisien, termasuk di luar jam-jam sibuk,” katanya.
Strategi LRT Jabodebek untuk Meningkatkan Penggunaan Transportasi Umum
Selama masa liburan sekolah, LRT Jabodebek telah menawarkan kemudahan akses bagi pengguna yang beraktivitas di berbagai lokasi. Stasiun-stasiun LRT yang terhubung dengan destinasi populer menjadi daya tarik tersendiri. Misalnya, Stasiun Harjamukti dekat Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Cibubur (Buperta Cibubur), Stasiun Dukuh Atas BNI yang terletak di kawasan Car Free Day, serta Stasiun Halim yang menghubungkan dengan Kereta Cepat, menjadikan akses ke berbagai kota di Jawa Barat lebih mudah.
Fasilitas yang mendukung kenyamanan keluarga, seperti ruang tunggu berpendingin, petugas keamanan yang siaga, dan kemudahan dalam membawa anak-anak serta barang bawaan selama perjalanan juga sangat diutamakan. LRT Jabodebek menerapkan tarif yang terjangkau, mulai dari Rp5.000 hingga Rp10.000 untuk jarak terjauh pada jam off-peak, menawarkan daya tarik bagi pengguna agar beralih ke transportasi publik.
Purnomosidi juga menekankan bahwa layanan LRT Jabodebek selama libur sekolah merupakan cerminan dari komitmen untuk membangun kebiasaan bertransportasi publik di kalangan masyarakat. “Kami berkomitmen untuk memberikan layanan yang andal, aman, dan nyaman bagi seluruh segmen masyarakat,” katanya.
Dengan infrastruktur yang semakin terintegrasi dan kepercayaan masyarakat yang terus tumbuh, LRT Jabodebek optimis akan terus berkembang menjadi bagian yang penting dari gaya hidup mobilitas perkotaan, terutama pada momen penting seperti liburan sekolah. Hal ini menunjukkan bahwa transportasi publik dapat menjadi pilihan yang nyaman, efisien, dan ramah lingkungan.