Survei terbaru mengungkapkan bahwa wisatawan yang melakukan perjalanan solo semakin intensif dalam merencanakan perjalanan mereka. Sebanyak 96% responden menegaskan pentingnya perencanaan sebelum berangkat. Di luar pemesanan tiket pesawat, fokus utama bagi banyak wisatawan solo ini meliputi pengelolaan anggaran (52%), pemilihan akomodasi (51%), serta pertimbangan mengenai keamanan (50%).
Mereka sangat bergantung pada agen perjalanan daring untuk mendukung keputusan terkait penerbangan, akomodasi, dan transportasi darat. Sementara itu, untuk rekomendasi tentang kuliner dan aktivitas yang menarik, media sosial menjadi saluran utama pencarian informasi.
Perencanaan dan Destinasi Populer Wisatawan Solo
Walaupun eksplorasi destinasi lokal tetap menjadi pilihan favorit, survei juga menunjukkan bahwa negara seperti Jepang (42%), Singapura (26%), Korea Selatan (21%), dan Australia (21%) menjadi tujuan internasional teratas bagi wisatawan solo tahun depan. Ini mencerminkan ketertarikan mendalam terhadap budaya yang dinamis serta pengalaman alam yang menyegarkan.
Jenis perjalanan yang paling diminati juga terlihat dari survei ini, dengan retret alam (43%), liburan di pantai (42%), pengalaman budaya dan sejarah (41%), city breaks (39%), serta wisata belanja (39%) mendominasi pilihan. Wisatawan solo sering kali mencari pengalaman yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga bermanfaat bagi pertumbuhan pribadi mereka.
Durasi dan Biaya Perjalanan Solo
Kebanyakan wisatawan solo lebih memilih untuk melakukan perjalanan antara empat hingga tujuh hari. Durasi ini cukup panjang untuk meresapi pengalaman yang berarti, namun tetap memberi kelonggaran bagi mereka yang terikat oleh jadwal yang padat. Bagi generasi muda, perjalanan singkat ini memberikan kesempatan untuk menjernihkan pikiran dan mendapatkan perspektif baru tanpa harus mengambil cuti panjang dari berbagai tanggung jawab.
Sebagian besar wisatawan solo berada dalam kisaran pengeluaran kelas menengah, yakni antara US$201 (sekitar Rp3,4 juta) hingga US$999 (sekitar Rp16,4 juta) per kategori perjalanan yang mencakup biaya tiket pesawat, akomodasi, dan makanan. Penekanan pada anggaran menjadi sangat penting bagi mereka yang ingin menjelajahi dunia tanpa mengorbankan kualitas.
Dalam hal pilihan moda transportasi, responden di Indonesia menunjukkan preferensi tinggi terhadap opsi perjalanan udara yang terjangkau, di mana lebih dari setengah dari mereka (53%) memilih kelas ekonomi, sementara 22% lainnya lebih memilih maskapai penerbangan berbiaya rendah. Ini menunjukkan pentingnya solusi perjalanan yang sesuai dengan kebutuhan para wisatawan, yang menjadi pendorong utama bagi mereka yang berani menjelajahi dunia seorang diri.