Kereta peluru Shinkansen E10 akan segera hadir di rute utama Tokyo mulai tahun 2030, dengan desain interior dan eksterior yang unik terinspirasi oleh keindahan alam Jepang, khususnya bunga sakura. Inovasi ini menandai langkah berani bagi transportasi umum di Jepang, menghadirkan sesuatu yang segar dan berbeda dari sebelumnya.
Dengan kapal-kapal kereta yang masih mengandalkan desain tradisional, peluncuran E10 menjadi sebuah keunikan. Kereta ini diharapkan dapat menggantikan model E2 dan E5 yang sudah beroperasi lama pada rute padat Tohoku, yang menghubungkan Tokyo dengan kawasan timur laut Jepang. Setiap tahunnya, rute ini mengangkut jutaan penumpang melalui pemandangan pegunungan dan pantai yang memesona.
Inovasi Desain Shinkansen E10
Shinkansen E10 tidak hanya sekedar transportasi cepat, tetapi juga merupakan hasil kolaborasi lintas budaya yang unik. JR East telah menunjuk konsultan desain asal Inggris, Tangerine, sebagai mitra dalam menciptakan desain ini. Ini adalah pertama kalinya armada Shinkansen di desain oleh pihak non-Jepang. Mereka menghadirkan skema warna yang mencolok dan estetika elegan, yang akan memanjakan penumpang saat melakukan perjalanan.
Eksterior Shinkansen E10 mengusung skema warna hijau yang melambangkan hutan dan garis pantai di sepanjang rutenya. Ditambah dengan elemen grafis yang terinspirasi oleh siluet bunga sakura, desain ini tidak hanya menawarkan visual yang menawan, tetapi juga menjaga efisiensi aerodinamis yang sangat penting untuk kecepatan tinggi. Sementara itu, interior kereta dirancang untuk memberikan kenyamanan yang maksimal bagi penumpangnya.
Kenyamanan dan Keberlanjutan dalam Perjalanan
Di dalam Shinkansen E10, kenyamanan penumpang menjadi prioritas utama. Sistem pencahayaan yang dirancang dengan baik mengadopsi lampu sorot tidak langsung yang menciptakan suasana tenang dan menenangkan. Pengaturan dan tata letak tempat duduknya bervariasi, dengan elemen desain konsisten yang memastikan pengalaman premium sambil tetap memperhatikan efisiensi operasional.
Menurut Matt Round, kepala bagian kreatif di Tangerine, E10 merupakan tonggak sejarah dalam kolaborasi Inggris-Jepang di sektor perkeretaapian. Dengan memfokuskan diri pada desain yang berorientasi pada perhotelan dan keberlanjutan, Shinkansen E10 akan mendefinisikan ulang pengalaman perjalanan kereta api berkecepatan tinggi dalam beberapa dekade mendatang. Keputusan JR East dalam melibatkan mitra internasional menunjukkan keyakinan mereka akan potensi kolaborasi lintas budaya.
Rute Tohoku Shinkansen, yang telah beroperasi sejak tahun 1982, kini mampu mencapai kecepatan hingga 320 km per jam. Rute ini sangat penting bagi perjalanan bisnis dan pariwisata, menghubungkan Tokyo dengan prefektur-prefektur di timur laut Jepang yang dikenal akan keindahan alam dan warisan budayanya. Kini, dengan hadirnya E10 yang inovatif, diharapkan daya tarik perjalanan kereta api dapat meningkat, baik bagi penumpang domestik maupun internasional.
Proyek pengembangan E10 saat ini memasuki fase penting dalam implementasi desain. Dengan rekayasa dan pengujian yang cermat, diharapkan layanan penumpang dapat dimulai dalam dekade ini. Transformasi ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi transportasi publik, tetapi juga memberikan pengalaman baru yang menyenangkan bagi setiap penumpang.