Kejadian anjloknya Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek yang melintasi jalur Surabaya Pasar Turi – Gambir pada hari Jumat lalu menjadi sorotan utama di dunia transportasi. Peristiwa ini tidak hanya mengganggu ratusan penumpang, tetapi juga menyebabkan terganggunya jadwal kereta api lainnya yang melintas di sekitar Stasiun Pegadenbaru, stasiun dengan lalu lintas kereta yang sangat padat. Banyak kereta api yang seharusnya melintasi jalur tersebut terpaksa dialihkan atau bahkan dibatalkan, sehingga menciptakan kondisi chaos di berbagai stasiun besar.
Pada malam kejadian, penumpukan angka penumpang di Stasiun Gambir, Pasar Senen, Jatinegara, Bekasi, dan Cikarang pun tak terhindarkan. Sementara banyak penumpang yang berupaya untuk mencari alternatif perjalanan menuju kota-kota besar di Pulau Jawa, mereka dihadapkan pada keterlambatan dan pembatalan perjalanan. Sebagai langkah responsif, pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberikan opsi bagi calon penumpang untuk membatalkan perjalanan dengan pengembalian tiket secara penuh sebesar 100%.
Tanggapan KAI Terhadap Pembatalan dan Keterlambatan Kereta
Dari laporan yang dirilis, pada tanggal 1 Agustus 2025, sekitar 24 perjalanan kereta api harus dibatalkan, dan jumlah tersebut meningkat menjadi 54 pada keesokan harinya. Ini menunjukkan dampak signifikan yang ditimbulkan dari insiden ini. Sebagai langkah efisiensi, KAI juga mengambil kebijakan untuk mengalihkan rute beberapa perjalanan kereta dengan sistem operasi memutar. Contohnya, sejumlah kereta yang biasa melalui jalur Cirebon – Pegadenbaru – Cikampek/PP kini diubah menjadi Tegal/Cirebon – Purwokerto – Kroya – Banjar – Bandung – Cikampek.
Melihat dampak yang terjadi, penting bagi individu yang mengalami pembatalan untuk tetap tenang dan mengikuti prosedur yang ada. KAI telah memastikan bahwa mereka melakukan segala upaya untuk memberikan solusi terbaik, termasuk memfasilitasi pengembalian tiket yang lebih fleksibel dalam waktu tujuh hari setelah jadwal keberangkatan tertera.
Proses Perbaikan dan Pemulihan Jalur Kereta
Setelah kejadian tersebut, KAI segera melakukan langkah-langkah pemulihan. Dengan melibatkan sekitar 200 anggota tim teknis, proses evakuasi rangkaian KA Argo Bromo Anggrek serta perbaikan infrastruktur secara menyeluruh dimulai. Jalur rel yang terdampak pun kini sudah kembali aman untuk digunakan. Pada pagi hari, KA Argo Lawu adalah kereta pertama yang melewati jalur tersebut setelah proses perbaikan, dengan kecepatan yang dibatasi untuk memastikan keselamatan perjalanan.
Dalam menghadapi situasi darurat seperti ini, komitmen KAI untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan penumpang tetap menjadi prioritas utama. Pihaknya terus berkomitmen untuk menjaga pelayanan yang optimal dan memulihkan operasional secepat mungkin. Permohonan maaf pun disampaikan kepada seluruh penumpang yang merasakan dampak dari insiden ini, serta menyediakan informasi yang jelas dan terbuka tentang langkah-langkah yang diambil untuk memperbaiki kondisi.
Bagi pelanggan yang terkena dampak dan ingin melakukan refund atau mengubah jadwal perjalanan, sudah disediakan loket pembatalan di setiap stasiun keberangkatan. Kesadaran akan prosedur ini penting untuk menghindari rasa kebingungan lebih lanjut di tengah situasi yang menegangkan. Dengan begitu, diharapkan penumpang dapat merencanakan kembali perjalanan mereka dengan baik.
Proses Perbaikan Jalur Terus Berlanjut Pasca Anjlok, Pembatasan Kecepatan Masih Diberlakukan