Era baru pembayaran transportasi publik bukan hanya ada di Jakarta, tetapi kini mulai merambah ke Pulau Sulawesi. Hal ini terlihat di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah yang belum lama ini meresmikan pembayaran angkutan umum non tunai.
Tepatnya pembayaran non tunai ini dimulai pada Bus Trans Donggala yang melayani rute Palu-Donggala pulang pergi (PP). Pembayaran non tunai yang digunakan adalah digital QRIS TAP, di mana penumpang bisa menscan kode barcode dan melakukan pembayaran.
Transformasi Pembayaran Transportasi Umum di Sulawesi
Inovasi pembayaran ini merupakan langkah maju dalam sistem transportasi di daerah setempat. QRIS TAP memudahkan penumpang melakukan transaksi tanpa harus menggunakan uang tunai. Dengan menampilkan layar ponsel, pengguna bisa melakukan pembayaran secara instan dan efisien. Kehadiran sistem ini tidak hanya memenuhi kebutuhan masyarakat, tetapi juga menggugah perhatian terhadap teknologi digital yang semakin berkembang.
Berdasarkan data, transaksi dengan menggunakan QRIS TAP memberikan efektivitas waktu yang lebih besar, mengurangi antrean dan mempercepat alur pembayaran. Hal ini tentunya menjadi solusi di tengah meningkatnya penggunaan transportasi umum. Di sisi lain, penggunaan QRIS TAP juga berdampak positif bagi pendapatan sektor transportasi, karena lebih banyak penumpang yang memilih angkutan umum dengan kemudahan ini.
Strategi Penambahan Kapasitas Angkutan Umum
Dengan semakin tingginya minat masyarakat terhadap angkutan umum, Pemerintah Kabupaten Donggala merencanakan penambahan jumlah Bus Trans Donggala. Kenaikan jumlah penumpang hingga 100 orang per hari menunjukkan potensi yang besar untuk pengembangan transportasi kota. Kebutuhan ini harus didukung oleh infrastruktur yang memadai dan kesinambungan pelayanan yang optimal.
Bupati Donggala menyatakan bahwa jumlah penumpang rute Donggala menuju Kota Palu telah mengalami peningkatan yang signifikan. Rencananya, armada yang ada saat ini akan ditambah dari empat menjadi 12 bus agar dapat melayani lebih banyak wilayah, terutama Pantai Barat. Investasi dalam hal ini akan berdampak langsung pada kenyamanan dan kepuasan pengguna transportasi umum.
Dari segi tarif, penggunaan Bus Trans Donggala cukup terjangkau dengan biaya Rp10 ribu per orang untuk perjalanan antara Kota Palu dan Kabupaten Donggala. Operasional bus yang dimulai dari pukul 06.00 hingga 21.00 WITA juga memberikan fleksibilitas bagi penumpang dalam merencanakan perjalanan mereka.
Secara keseluruhan, langkah inovatif ini tidak hanya menawarkan pilihan transportasi yang lebih baik, tetapi juga menunjukkan kepada masyarakat pentingnya teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini diharapkan dapat memotivasi pengembangan sistem transportasi lainnya di daerah lain untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kenyamanan pengguna.