PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sedang melakukan ekspansi signifikan dalam layanan Aircraft Services (ACS) dengan tujuan diversifikasi bisnis. Fokus utama kini tidak hanya pada perawatan pesawat militer, tetapi juga meluas ke sektor general aviation dan perawatan pesawat komersial yang semakin bervariasi. Tindakan ini menunjukkan komitmen PTDI untuk memenuhi beragam kebutuhan dalam industri penerbangan.
Data terbaru menunjukkan bahwa sektor penerbangan mengalami pertumbuhan pesat, terutama di kawasan Asia Tenggara. Apakah perusahaan perawatan pesawat di Indonesia siap untuk mengambil langkah lebih jauh dan bersaing di pasar global yang semakin kompetitif?
Ragam Layanan Aircraft Services dari PTDI
ACS PTDI menawarkan berbagai layanan komprehensif yang mencakup Maintenance, Repair and Overhaul (MRO), perbaikan komponen, hingga modifikasi struktural untuk pesawat. Selain itu, mereka juga menjalankan program perpanjangan umur pesawat (Life Extension Program) serta layanan khusus seperti pengecatan dan inspeksi Non-Destructive Test (NDT). Dengan fasilitas dan standar yang memenuhi kualifikasi Aircraft Maintenance Organization (AMO) dan Design Organization Approval (DOA), PTDI telah menunjukkan kapabilitasnya dalam memenuhi kebutuhan industri penerbangan.
Fasilitas yang berstandar ISO 9001 dan AS/EN 9110 memberikan jaminan kualitas dan keamanan bagi para pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa PTDI tidak hanya bersaing di tingkat lokal, tetapi sudah siap untuk pasar global dengan kualitas layanan yang diakui.
Peluang dan Strategi Ekspansi di Sektor Pesawat Non-Militer
Salah satu langkah penting PTDI untuk mencapai target pasar yang lebih luas adalah melalui penyediaan layanan pengecatan baru untuk general aviation. Berbagai jenis pesawat private jet, seperti Boeing Business Jet (BBJ) dan Gulfstream G450/G550, menjadi bagian dari rencana pengembangan. Pelayanan ini tidak hanya menjawab kebutuhan pasar saat ini, tetapi juga memberikan fleksibilitas untuk melakukan pekerjaan lanjutan sesuai permintaan pelanggan.
Sedangkan untuk pesawat komersial, PTDI baru-baru ini berhasil menyelesaikan proyek pengecatan dan penggantian kursi untuk pesawat Airbus A319 milik salah satu maskapai internasional. Selain itu, PTDI juga tengah melakukan C-Check pada pesawat Airbus A320, yang menunjukkan kepercayaan maskapai terhadap kualitas dan kapabilitasnya. Kerjasama antara PTDI dan GMF AeroAsia memperkuat posisi mereka dalam industri MRO dengan fokus pada pengembangan kemampuan teknis dan kapasitas tenaga kerja.
Langkah strategis tersebut tidak hanya memberikan potensi pekerjaan baru, tetapi juga berkontribusi pada penguatan keseluruhan industri MRO di Indonesia. Masa depan cerah menanti PTDI dengan meningkatnya permintaan akan layanan perawatan pesawat di dalam negeri, yang sebelumnya banyak dilakukan di negara tetangga.
Dengan memperluas layanan ACS, PTDI menegaskan komitmennya untuk menyediakan perawatan pesawat berkualitas tinggi. Kualitas menjadi prioritas utama yang diutamakan, hingga menciptakan kepercayaan dari lebih dari 50 pelanggan di tiga benua. Saat PTDI terus berupaya memperoleh otorisasi dari otoritas penerbangan internasional, sektor MRO di Indonesia diharapkan bisa mencapai standar global.
Pengembangan sektor penerbangan di Indonesia semakin penting, mengingat kebutuhan transportasi udara yang tinggi. Namun, banyak layanan perawatan pesawat yang masih bergantung pada luar negeri. Tantangan ini sekaligus menjadi peluang bagi PTDI untuk berperan aktif dalam industri MRO kelas dunia.
Dengan langkah proaktif dan inovatif, PTDI terlihat sangat berkomitmen untuk membangun ekosistem industri MRO yang berdaya saing tinggi dan mandiri. Seluruh layanan akan dikerjakan oleh tenaga profesional yang bersertifikat dan berpengalaman, memastikan bahwa setiap pekerjaan sesuai dengan standar tinggi yang ditetapkan.
Dengan strategi ini, PTDI tidak hanya berusaha menjadi mitra strategis dalam pelayanan penerbangan nasional, tetapi juga berkontribusi secara signifikan dalam pengembangan industri dirgantara yang berkelanjutan.