Penyandang disabilitas kini semakin mendapatkan perhatian, tidak hanya dari pemerintah, tetapi juga oleh berbagai pihak lainnya. Perhatian ini tidak hanya berlaku dalam aspek pekerjaan, tetapi juga dalam penyediaan transportasi yang dapat diakses dengan lebih baik oleh mereka.
Di Jakarta, kita dapat melihat perubahan signifikan dalam sistem transportasi umum. Berbagai moda transportasi seperti bus Transjakarta, Commuterline, MRT Jakarta, LRT Jakarta, dan Jabodebek kini dilengkapi dengan fasilitas yang ramah disabilitas. Petugas juga siap membantu penyandang disabilitas untuk memastikan mereka dapat menggunakan transportasi umum dengan nyaman dan aman.
Inisiatif Transportasi Ramah Disabilitas di Kampus
Tak hanya di kota-kota besar, perhatian terhadap aksesibilitas juga hadir di lingkungan pendidikan. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) yang berlokasi di Serang, Banten, merupakan contoh nyata dari inisiatif ini. Universitas ini berkomitmen untuk meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas bagi seluruh sivitas akademika melalui pengoperasian shuttle bus kampus yang dirancang khusus untuk penyandang disabilitas.
Shuttle bus ini beroperasi pada hari kerja, mulai dari Senin hingga Jumat, dengan jadwal yang teratur. Jadwal keberangkatan utama bus ramah disabilitas Untirta dimulai pada pukul 07.00 WIB dari Sindangsari menuju Pakupatan, kemudian melanjutkan ke Ciwaru sebelum kembali lagi ke Sindangsari. Untuk jadwal pulang, bus ini akan berangkat pada pukul 16.30 WIB dengan rute yang sama, sementara pada hari Jumat, keberangkatan dimundurkan menjadi pukul 17.00 WIB untuk memberi kesempatan kepada mahasiswa menjalani ibadah.
Fasilitas dan Kenyamanan pada Shuttle Bus
Salah satu hal yang menjadi sorotan utama dari shuttle bus Untirta adalah fasilitas yang disediakan khusus bagi penyandang disabilitas. Bus ini dilengkapi dengan pintu yang dapat diturunkan, sehingga mempermudah akses bagi pengguna kursi roda. Selain itu, interior bus memiliki kursi yang nyaman dan dilengkapi dengan sistem pendingin udara (AC) yang tentunya akan menunjang kenyamanan selama perjalanan.
Dari segi kapasitas, bus ini dapat menampung hingga 60 orang, menjadikannya pilihan transportasi yang ideal bagi mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. Dengan hadirnya layanan shuttle bus yang inklusif, Untirta berharap dapat membuat seluruh civitas akademika, termasuk mahasiswa difabel, merasa lebih aman dan nyaman saat beraktivitas di lingkungan kampus maupun saat berpindah antar lokasi di dalam kampus.
Layanan ini merupakan bagian dari upaya Untirta dalam menciptakan kampus yang berkarakter dan berdaya saing, serta terus mendorong kesetaraan akses bagi semua penderitanya. Dengan adanya perhatian serius terhadap aksesibilitas, diharapkan bisa tercipta lingkungan yang inklusif dan mendukung bagi semua individu, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus.