Sebagai pengguna setia Kereta Rel Listrik (KRL), Anda tentu sudah sangat familiar dengan Stasiun Manggarai. Stasiun yang beroperasi selama lebih dari satu abad ini menjadi salah satu titik transit utama yang ramai dikunjungi oleh masyarakat Jabodetabek.
Dengan sejarah panjangnya, Stasiun Manggarai telah menjadi pusat perhatian, bukan hanya sebagai stasiun tersibuk, tetapi juga sebagai simpul transportasi kereta api di seluruh Indonesia.
Sejarah dan Arsitektur Stasiun Manggarai
Awal pembangunan Stasiun Manggarai dimulai pada tahun 1918 yang dirancang oleh arsitek Ir. J. van Gendt. Keberadaan stasiun ini tidak hanya berfungsi untuk layanan transportasi, tetapi juga berperan penting dalam melestarikan warisan budaya Indonesia. Bangunan yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya ini memiliki desain yang mencerminkan arsitektur klasik yang masih bisa kita nikmati hingga saat ini.
Dari segi operasional, Stasiun Manggarai telah mengalami beberapa transformasi. Saat ini, stasiun ini memiliki dua lantai dan 12 jalur aktif yang melayani ratusan ribu penumpang setiap harinya. Menurut data terbaru, stasiun ini mampu melayani sekitar 180.000 hingga 190.000 pengguna dalam satu hari dengan jumlah perjalanan yang sangat banyak, termasuk Commuter Line dan KA Jarak Jauh.
Mudahkan Mobilitas dengan Stasiun Manggarai
Stasiun Manggarai juga berfungsi sebagai titik integrasi berbagai moda transportasi. Dengan lokasi yang strategis, masyarakat dapat dengan mudah beralih dari KRL ke moda transportasi lain seperti TransJakarta. Integrasi ini tidak hanya mempercepat waktu perjalanan, tetapi juga membuat mobilitas masyarakat semakin efisien.
Dalam jam sibuk, terutama pada pagi dan sore hari, stasiun ini dipenuhi oleh penumpang yang beranjak untuk beraktivitas. Pergerakan yang tinggi pada waktu-waktu ini mencerminkan kebutuhan masyarakat akan transportasi yang cepat dan andal. Ketersediaan fasilitas seperti eskalator dan lift juga semakin memudahkan pengguna, terutama bagi mereka yang membawa barang berat atau memiliki keterbatasan mobilitas.
Menariknya, bukan hanya pelancong biasa yang menggunakan layanan ini, tetapi juga mereka yang berpindah antar moda angkutan yang berbeda, seperti kendaraan online dan angkutan umum lainnya yang tersedia di titik-titik strategis di sekitar stasiun.