Konflik politik dan batas teritorial antara Filipina dan Cina memberikan dampak signifikan terhadap program kereta metro di Manila. Meskipun situasi ini kompleks, proyek yang sudah dimulai tetap dapat diselesaikan. Salah satu contohnya adalah kereta api untuk Jalur MRT-3 yang tidak dapat beroperasi secara reguler akibat perdebatan yang berkepanjangan dengan CRRC Dalian, yang memiliki kontrak sejak pengiriman pada tahun 2017.
Setelah berbagai tantangan, kereta Metro yang dibangun oleh CRRC Dalian untuk Jalur MRT-3 di Manila akhirnya meluncur pada 16 Juli 2025, delapan tahun setelah pengirimannya yang tertunda.
Masalah Kompatibilitas dan Penyelesaian Proyek
Sebanyak 12 kereta api kelas 3100 dengan empat gerbong terpaksa tertahan di depo MRT-3 di North Avenue, Quezon City, sejak tahun 2017. Saat tiba di Manila, kereta-kereta tersebut tidak sesuai dengan infrastruktur yang ada, yang menyebabkan kegagalan dalam operasional. Persetujuan awal menyangkut biaya 3,7 miliar Peso (sekitar US$63,3 juta) ternyata menjadi sumber perdebatan panjang mengenai masa depan kereta tersebut.
Tahun lalu, Senator Raffy Tulfo, Ketua Komite Layanan Publik Senat Filipina, menyarankan agar Departemen Perhubungan (DOTr) menegosiasikan kembali kontrak dengan CRRC Dalian untuk memungkinkan pengembalian kereta dan refund terhadap harga pembelian. Saran ini menunjukkan betapa pentingnya memastikan efisiensi dalam penggunaan anggaran publik dan mencari solusi yang menguntungkan bagi masyarakat.
Implementasi dan Peningkatan Kapasitas
Dalam perkembangan terbaru, Presiden Filipina, Ferdinand Marcos, mengumumkan bahwa tiga kereta dengan total sembilan gerbong akan segera digunakan. “Kami akan terus berupaya agar semuanya dapat beroperasi,” kata Presiden pada 16 Juli. Menghadapi tantangan ini, Istana Kepresidenan memastikan bahwa CRRC Dalian akan melakukan modifikasi pada kereta-kereta tersebut untuk mengatasi masalah kompatibilitas, tanpa biaya tambahan untuk pemerintah Filipina.
Sebelum peluncuran kereta pertama, perusahaan Jerman TÜV Rheinland akan melaksanakan audit teknis menyeluruh, sementara penyedia layanan pemeliharaan MRT-3 saat ini, Sumitomo Corporation dari Jepang, akan melakukan pemeriksaan keselamatan akhir. Langkah-langkah ini sangat penting untuk memastikan bahwa layanan kereta baru ini dapat memberikan keamanan dan kenyamanan bagi penumpang.
Setelah operasional penuh, armada baru ini yang dapat mengangkut hingga 1.200 penumpang setiap kereta, diharapkan dapat meningkatkan kapasitas Jalur MRT-3 secara signifikan. Saat ini, jalur ini mengangkut sekitar 380.000 penumpang per hari. Dengan beroperasinya kereta baru, interval antar kereta juga akan berkurang dari 4 menit menjadi 2 menit 30 detik, yang secara substansial akan meningkatkan pengalaman perjalanan bagi masyarakat.