Setelah mendengar kabar mengenai rekayasa lokomotif hasil buatan inovatif dari teknisi di Yogyakarta, akhirnya kabar tersebut mencuat di media sosial dan mengundang kekaguman. Bagaimana tidak, lokomotif yang semula tidak bisa dijalankan karena keterbatasan suku cadang, kini disulap menjadi kendaraan yang siap beroperasi kembali dengan teknologi terbaru.
Sebagaimana diberitakan, inovasi ini melibatkan lokomotif sistem AC/DC yang diluncurkan pada Sabtu, 19 Juli 2025. Lokomotif yang diproduksi pada tahun 1989 tersebut merupakan yang pertama kali berhasil menjalani program rekayasa ulang. Dengan pemanfaatan arus bolak-balik, lokomotif ini mampu meningkatkan efisiensi dalam sistem propulsi dan memberikan performa yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.
Pentingnya Program Rekayasa Ulang dalam Perawatan Lokomotif
Transformasi lokomotif AC/DC yang dulu menggunakan sistem DC/DC menjadi salah satu capaian yang monumental bagi pengembangan teknologi lokomotif. Meski sudah berumur 36 tahun, lokomotif ini sebelumnya telah beroperasi untuk menarik kereta api sejak tahun 1980-an. Seiring bertambahnya usia, performanya mengalami penurunan, sehingga diperlukan pembaruan total untuk memenuhi rekomendasi operasional modern.
Melalui program rekayasa ulang, teknisi mampu meningkatkan kinerja dan usia pakai lokomotif. Cara ini tidak hanya menguntungkan dari segi biaya, tetapi juga menjaga keandalan sistem transportasi. Penggunaan teknologi terbaru dalam rekayasa ini termasuk penerapan sistem Medha Excitation Propulsion (MEP) yang memanfaatkan mikroprosesor, menggantikan sistem lama yang sudah usang.
Teknologi MEP Guna Menjaga Keandalan Operasional
Salah satu hal menonjol dari rekayasa ulang ini adalah teknologi MEP yang memberikan daya hingga 2.100 HP serta respons tenaga yang lebih cepat. Sistem kontrol yang lebih presisi merupakan keunggulan utama yang dibawa teknologi baru ini. Algoritma modern memungkinkan lokomotif beroperasi dengan efisiensi maksimal, berdampak positif pada penghematan bahan bakar dan biaya operasional secara keseluruhan.
Teknologi MEP juga dilengkapi dengan TFT Display untuk pemantauan real-time terhadap parameter penting, seperti tegangan, arus, dan tekanan udara sistem pengereman. Hal ini memungkinkan teknisi melakukan diagnosis secara daring, mempercepat proses perawatan, serta mengurangi kemungkinan gangguan dalam layanan. Keunggulan seperti ini sangat penting untuk menjaga kelancaran operasional angkutan penumpang dan barang.
Sistem propulsi AC/DC yang mengadopsi alternator milik lokomotif CC 206 memungkinkan generasi arus bolak-balik (AC) yang kemudian diubah menjadi arus searah (DC). Penggunaan arus AC memberikan fleksibilitas dalam memanipulasi tegangan serta efisiensi lebih tinggi dalam sistem propulsi. Dengan demikian, lokomotif ini tak hanya menjadi kendaraan, tetapi juga teknologi terdepan dalam dunia transportasi.
Setelah menjalani serangkaian uji performa dan keselamatan, lokomotif ini menunjukkan hasil yang sangat baik, siap untuk mendukung kebutuhan angkutan. Keberhasilan transformasi ini membuka peluang bagi penerapan teknologi serupa pada lokomotif lainnya secara bertahap, bagian inti dari strategi jangka panjang untuk meningkatkan keandalan dan produktivitas sarana transportasi.