Siapa bilang era pesawat penumpang jumbo jet bermesin empat sudah ditinggalkan? Memang, hanya segelintir maskapai besar yang bisa tetap mengoperasikan Airbus A380, tetapi maskapai asal Timur Tengah ini tidak hanya mempertahankan A380, melainkan juga dikabarkan telah mengakuisisi armada A380-nya.
Seperti yang diungkapkan dalam laporan, maskapai ini telah membeli empat unit Airbus A380 dari satu perusahaan investasi dengan harga hampir $180 juta, atau sekitar $45 juta per pesawat. Keempat pesawat tersebut telah mengudara dengan maskapai ini melalui sistem sewa sejak tahun 2013, dan kontrak sewa ini akan berakhir dalam beberapa bulan mendatang.
Perpaduan Antara Sewa dan Kepemilikan Pesawat
Maskapai ini telah melakukan beberapa pembelian pesawat sewaannya dalam beberapa tahun terakhir. Terbaru, pihak manajemen mengumumkan penundaan tanggal pensiun armada A380 hingga sekitar tahun 2040. Ini merupakan langkah strategis yang menunjukkan komitmen maskapai terhadap jenis pesawat ini, yang sangat ikonis dan berkapasitas besar.
Pengumuman mengenai akuisisi ini berisi rincian bahwa maskapai akan membayar £131,9 juta ($178,1 juta) untuk keempat pesawat tersebut. Angka ini mencakup sekitar $25 juta untuk hak milik dan $20 juta untuk syarat pengembalian. Keempat pesawat ini telah berada di bawah pengelolaan maskapai selama hampir 12 tahun dan telah berkontribusi signifikan dalam operasi penerbangan mereka.
Kinerja dan Statistik Pesawat A380
Setiap unit A380 yang diakuisisi memiliki spesifikasi yang serupa, mampu menampung hingga 489 penumpang dalam tiga kelas kabin: 14 di kelas utama, 76 di kelas bisnis, dan 399 di kelas ekonomi. Data terbaru menunjukkan bahwa setiap pesawat telah terbang antara 40.000 hingga 43.000 jam, serta melakukan siklus penerbangan antara 4.600 hingga 5.200 kali per Mei 2025.
Penting untuk dicatat bahwa maskapai ini adalah operator A380 terbesar di dunia, dengan jumlah pesawat mencapai 116 unit. Jumlah ini mencakup hampir setengah dari seluruh pesawat A380 yang pernah diproduksi, dengan total produksi mencapai 251 unit. Meskipun begitu, mereka juga memiliki banyak pesawat yang masih dalam perjanjian sewa, dengan 54 unit terdaftar dalam kesepakatan sewa. Saat ini, lebih dari 60 unit berada dalam kepemilikan maskapai.
Akibat dari pengumuman akuisisi ini, saham perusahaan investasi tersebut mengalami lonjakan hampir 7%, dengan pembayaran yang diperkirakan akan dilakukan pada kuartal pertama tahun 2026. Ini menunjukkan bahwa pasar memiliki optimisme tinggi terhadap langkah strategis yang diambil oleh maskapai ini.
Dengan berbagai fakta dan data di atas, jelas bahwa ketergantungan terhadap Airbus A380 adalah bagian integral dari strategi maskapai ini. Mereka tidak hanya melihat potensi keuntungan dari operasional pesawat tersebut, tetapi juga bagaimana pesawat ini berkontribusi pada pengalaman penumpang dan citra perusahaan secara keseluruhan.
Dalam perkembangan industri penerbangan saat ini, memutuskan untuk mengakuisisi armada pesawat besar seperti A380 menunjukkan keberanian dan visi jangka panjang. Maskapai ini terus berupaya mempertahankan posisinya sebagai pelopor dalam penggunaan pesawat berkapasitas tinggi demi memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh dunia.