Dengan meningkatnya frekuensi gangguan dan spoofing GPS di berbagai belahan dunia, sejumlah platform pelacakan penerbangan telah berinovasi dengan fitur-fitur yang bertujuan untuk memberikan data penerbangan yang semakin akurat. Salah satu upaya tersebut adalah dengan memanfaatkan teknologi mutakhir untuk memastikan bahwa walaupun terjadi permasalahan terkait GPS, penerbangan tetap dapat dilacak dengan tepat.
Salah satu isu yang penting untuk dipahami adalah apa itu spoofing GPS. Spoofing GPS merujuk pada tindakan memalsukan sinyal GPS sehingga penerima, seperti pesawat udara atau kendaraan, mendapatkan informasi lokasi yang keliru. Dengan kata lain, perangkat dianggap berada di posisi tertentu, padahal lokasinya tidak sesuai dengan yang dilaporkan.
Pemanfaatan Teknologi dalam Pelacakan Penerbangan
Para pengembang teknologi pelacakan penerbangan saat ini telah menerapkan beberapa sistem yang berbeda untuk meningkatkan akurasi pelacakan. Salah satu teknologi utama yang digunakan adalah Automatic Dependent Surveillance-Broadcast (ADS-B). Teknologi ini mengirimkan serangkaian data yang mencakup posisi global, ketinggian, kecepatan, dan bahkan jalur penerbangan secara real-time.
Dalam situasi di mana pesawat tidak memiliki sistem ADS-B terpasang, alternatif lain seperti Multilateration (MLAT) digunakan. MLAT menghitung posisi pesawat berdasarkan perbedaan waktu kedatangan sinyal radio dari pesawat itu ke beberapa penerima di lokasi yang berbeda. Meskipun pendekatan ini tidak seakurat GPS, namun telah terbukti menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah yang diakibatkan oleh spoofing.
Strategi Menghadapi Gangguan GPS
Gangguan GPS, misalnya, dapat sangat mengganggu operasional penerbangan. Dalam satu kasus penerbangan baru-baru ini dari Warsawa menuju Paris, sebuah pesawat menjadi target spoofing, mengakibatkan posisi yang dilaporkan menunjukkan pesawat berada di lokasi yang salah. Ini menunjukkan betapa pentingnya keberadaan teknologi pelacakan alternatif dalam menangani masalah serupa.
Dengan mengandalkan sistem MLAT, platform pelacakan penerbangan kini dapat mengadaptasi perhitungan posisi secara real-time bahkan saat terjadi gangguan pada sinyal GPS. Baru-baru ini, telah dilakukan pembaruan pada sistem perhitungan MLAT sehingga hanya dengan tiga penerima, posisi pesawat dapat dihitung dibandingkan sebelumnya yang memerlukan empat penerima. Ini adalah langkah signifikan untuk memperbaiki respons terhadap gangguan GPS yang sering kali tidak terduga.
Meski posisi yang dihitung dengan MLAT mungkin tidak seakurat GPS, pendekatan ini terbukti berguna untuk menciptakan jalur penerbangan yang dapat diandalkan. Di bulan Mei tahun mendatang, diperkirakan sekitar 7% penerbangan yang biasanya dilacak lewat ADS-B akan menggunakan sistem MLAT ang dapat menjadi penangkal terhadap ketidakakuratan yang disebabkan oleh gangguan atau spoofing GPS.