Pada tanggal 5 Desember 2024, sebuah momen bersejarah akan terjadi di Stasiun Tuntang, Ambarawa, Kabupaten Semarang, ketika plakat Arthur Rimbaud diresmikan oleh dua pihak penting, yaitu PT KAI dan Kedutaan Besar Perancis di Indonesia. Ini bukan sekadar sebuah peresmian; melainkan pengakuan atas warisan budaya yang menjembatani sejarah antara Indonesia dan Perancis.
Plakat ini menjadi simbol penting yang menekankan ikatan antara Arthur Rimbaud, penyair legendaris Perancis abad ke-19, dan Ambarawa serta Salatiga, dua kawasan yang memiliki nilai sejarah dalam kehidupannya. Karel, penikmat sastra, mungkin bertanya, mengapa daerah ini begitu signifikan? Membaca lebih jauh pasti akan membuka perspektif baru tentang perjalanan hidup dan karya Rimbaud.
Pentingnya Plakat Sejarah di Ambarawa
Plakat yang akan diresmikan tersebut bukan hanya sebuah papan informasi. Ini adalah pengingat akan jejak budaya yang ditinggalkan oleh Rimbaud saat dia berada di Indonesia. Dalam sambutannya, Direktur Utama KAI menyatakan bahwa keberadaan plakat ini sangat penting untuk mengingatkan kita pada hubungan sejarah yang kaya. Rimbaud, yang dikenal sebagai salah satu penyair terpenting dalam sastra modern, memiliki hubungan mendalam dengan Ambarawa, tempat ia bertugas sebagai tentara muda pada tahun 1876.
Satu fakta menarik yang perlu dicatat adalah bahwa meskipun Rimbaud hanya menghabiskan waktu singkat di Indonesia, pengalamannya di sini sangat berpengaruh pada pandangannya tentang dunia dan seni. Dia berjalan kaki dari Ambarawa ke Semarang, sebuah perjalanan yang menampakkan kehidupan dan budaya setempat. Inilah yang membuat penggemar sastra begitu terhubung dengan perjalanan seseorang yang memiliki semangat kebebasan dan keterikatan pada seni.
Wawasan tentang Harta Karun Budaya dan Sejarah
Pernyataan Duta Besar Perancis, yang mengapresiasi KAI dalam mendukung inisiatif ini, menunjukkan bahwa warisan budaya bukan hanya milik satu negara. Menurutnya, pemeliharaan sejarah bersama seperti ini memperkuat hubungan antara Indonesia dan Perancis. KAI, dengan komitmennya terhadap pelestarian sejarah, berperan penting dalam mengenalkan kekayaan budaya Indonesia ke kancah internasional.
Selain itu, layanan kereta api memiliki peranan yang tak terpisahkan dari sejarah Rimbaud di Indonesia. Jalur yang dilaluinya dari Semarang ke Tuntang adalah bagian dari sistem kereta yang saat ini menjadi rute wisata populer. Kereta uap yang kini beroperasi menghubungkan masa lalu dengan saat ini, menjadikan perjalanan bukan hanya sekadar cara untuk berpindah tempat, tetapi juga sebuah pengalaman belajar yang mendalam tentang sejarah.
Pada akhirnya, plakat ini akan menjadi titik temu bagi mereka yang tertarik pada sastra, sejarah, dan budaya. Ketika pengunjung datang untuk melihat plakat Rimbaud, mereka tidak hanya berdiri di depan papan yang disebutkan, tetapi juga menjelajahi narasi yang lebih besar tentang bagaimana seni dan sejarah saling terkait. Setiap orang yang melangkah di tempat itu bisa merasakan jejak langkah seorang penyair yang melawan arus dan berbagi pandangannya dengan dunia melalui kata-kata yang abadi.