Libur nasional dan cuti bersama sering dimanfaatkan untuk perjalanan panjang, terutama bagi keluarga yang ingin berlibur. Namun, perjalanan bagi ibu hamil memerlukan persiapan yang lebih untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan sepanjang perjalanan.
Fakta menunjukkan bahwa kondisi fisik menjadi faktor utama dalam menentukan keamanan perjalanan. Trisemester kedua adalah waktu yang paling cocok bagi ibu hamil untuk bepergian karena gejala mual yang biasanya mengganggu sudah berkurang, dan risiko persalinan dini juga lebih rendah.
Persiapan Sebelum Berangkat
Sebelum memutuskan untuk melakukan perjalanan jauh, penting bagi ibu hamil untuk mengonsultasikan kondisi kesehatan dengan dokter. Pemeriksaan kehamilan dapat memastikan bahwa tekanan darah, kondisi janin, serta riwayat kesehatan berada dalam kondisi stabil dan siap untuk bepergian.
Dokter biasanya akan memberikan saran terkait dengan durasi perjalanan yang diperbolehkan dan kondisi medis lain yang perlu diperhatikan. Selain itu, kondisi fisik ibu hamil harus diutamakan, termasuk bagaimana mereka merasa pada saat perjalanan dimulai.
Tips Selama Perjalanan
Selama perjalanan, pastikan untuk selalu menggunakan sabuk pengaman dengan benar. Posisikan tali sabuk di bawah perut untuk menghindari tekanan pada janin, sehingga keselamatan selama berkendara tetap terjaga. Selain itu, penting untuk berhenti istirahat setiap 1,5 hingga 2 jam. Mengambil waktu sejenak untuk berjalan dan meregangkan otot dapat membantu melancarkan sirkulasi darah dan mengurangi risiko pembengkakan.
Penggunaan bantal penyangga juga sangat disarankan. Bantal kecil dapat membantu menopang punggung dan leher, membuat posisi duduk lebih nyaman serta mengurangi ketegangan otot selama perjalanan panjang. Jangan lupa untuk membawa makanan sehat dan minuman yang cukup. Asupan gizi dan hidrasi yang baik akan membantu menjaga energi dan mencegah dehidrasi.
Pilihlah rute yang mulus dan nyaman selama perjalanan untuk mengurangi guncangan yang berlebihan. Guncangan yang kuat dapat menambah rasa lelah dan mual, yang tentunya tidak baik untuk ibu hamil. Memakai pakaian berbahan katun yang longgar dan menyerap keringat juga sangat dianjurkan agar tetap merasa nyaman di dalam mobil.
Terakhir, penting untuk selalu siap dengan informasi kontak darurat. Menyimpan nomor rumah sakit atau bidan terdekat sepanjang jalur perjalanan bisa menjadi langkah bijak untuk mengatasi situasi darurat yang tidak terduga. Meskipun kehamilan tidak harus menghalangi petualangan liburan, keselamatan senantiasa harus menjadi prioritas utama.